Asa dan Harapan

(By: Rizki Aulia Ananda)

Ketika asa harus mengalah dengan keadaan..
Jiwa kembali harus memaklumi..
Tak ingin kelihatan lemah,
Namun terkadang ku tak sanggup untuk berpura-pura tegar..
Mencoba menahan perih nya cerita sementara air mata terus mengalirkan kisah tersimpannya..

Aku punya sayap indah untuk mengetahui isi dunia,
Aku miliki alur di setiap mimpi yang ingin ku raih,
Sayangnya, Jalan Tuhan Berbeda..

Mungkin Tuhan akan berikan hadiah indah itu,
Atau mungkin Tuhan sedang menunjukan jalan yang lebih membahagiakan lagi..

Ahh sudahlah, dulu juga pernah ku rasakan getirnya harapan..
Dan Aku bisa laluinya meski diantara keraguan,kekecewaan bahkan keputus asaan..
Pintaku tuhan, Berikan kekuatan untuk menjadi pemeran dalam semua segmen ceritamu sampai akhirnya ku raih semua Cita dan Cinta.....

Penantian Panjangku

(By: Rizki Aulia Ananda)

Hi Cinta..
Bagaimanakah kabar mu hari ini?
Kapan datang menjemputku?

Hampir seluruh waktuku habis hanya untuk menunggu mu..
Apakah kau tau wahai cinta
Jika malam datang menemani bersama bintang-bintangnya, aku masih tetap merasa hampa..
Karena yang ku inginkan itu adalah kamu..

Dan apakah kau tau wahai cinta,,
Setiap matahari mengiringi hari-hari ku, Aku selalu bertanya padanya tentang mu, kabar mu, keberadaanmu, bahkan waktu indah itu tiba..

Adakah angin menyampaikan rindu ku padamu setiap saat?
yahh.. aku selalu menitipkan rindu untuk mu padanya..

Keputus Asaan

(By: Rizki Aulia Ananda)

Ada yang mengerti tentang asa yang tersimpan?
Ada yang tau tentang duka yang terpendam?
Ada yang paham tentang kecewa yang dalam?

Terlintas dibenak untuk ku campakkan diri ini ke tumpukan beling tajam,
Agar berserakan isi raga, agar tumpah darah bersama perih, agar puas tertawa..

Menjerit sekuat jiwa sudah, namun tetap saja tak ada yang merasakan..
Sudah.. Aku tidak akan mengeluh untuk sebuah takdir hidup..
Sudah.. Aku tidak akan berbicara tentang penat yang menyelubungi..

Biar ku nikmati sendiri duka ku,
Karena yang ku tau, hidup itu hanya ada Aku dan Tuhan..

Jangan Pernah Mengusikku Lagi

(By: Rizki Aulia Ananda)

Aku tau cinta ini menyakitkan untuk ku pertahankan
Aku tau kau telah bersamanya
Bisakah kau ajari aku melupakan mu, Seperti halnya kau melupakanku
Atau beritahu aku cara untuk menepis rasa yang ada
Agar harapan ini tidak terus menguntit ku

Sudah, jangan pamer tawa mu bersama dia..
Kau tak pernah tau, saat itu aku menangis, aku terluka, bahkan aku hancur.

Aku tidak meminta mu untuk memilihku,
Aku tidak memaksamu untuk bersamaku,

Tapi ku mohon,,,,
Jangan pernah datang ketika sudah pergi
Jangan pernah menyapa ketika ku sudah rela
Pergi.. pergi sana dengan dia
Kau akan mengerti arti diri ku suatu saat nanti
Itu janji ku......

Puing-puing Kenangan

(By: Muhammad Wanda)

Dulu rasa cinta ini pernah muncul antara kita berdua
Dimana kita salalu bersama
Canda dan tawa selalu menghiasi hari-hari kita
Yah,,,,, semua itu hanya sebuah kenangan

Parasmu yang sangat menawan, 
Hatimu yang lembut selembut sutra, 
Selalu mengingatkan ku betapa sempurna engkau.

Ingin rasanya semua itu terulang kembali
Tapi, apakah itu mungkin ???

Wahai angin malam bawalah semua kenangan ini bersamamu
Sampaikanlah semua pesan-pesan ini kepadanya
Agar dia tahu begitu besar cintaku kepada dirinya
Dan aku berharap, suatu saat dia akan kembali padaku....

Rasa Syukur Yang Tak Akan Usai

(By: Muhammad Wanda)

Sunguh indah dunia yang Engkau ciptakan
Begitu juga dengan isinya
Gunung yang begitu tinggi,
Hutan yang begitu hijau,
Laut yang begitu luas...
Engkau ciptakan sebagai pelengkap hidup kami

Tuhan.....
Begitu besarnya karunia yang engkau berikan kepada kami
Tapi, kami sering lalai untuk menjaga semuanya
Yang kami fikirkan hanya kesenangan semata
Tanpa berfikir di kemudian hari.

Tuhan.....
Inilah kami hamba-mu yang penuh dengan kesalahan, yang penuh akan dosa.

Tuhan.....
Kami berjanji padamu akan menjaga karunia yang besar ini
Dengan semua tenaga yang kami miliki
Karena, rasa syukur ini tak akan pernah usai.....

Cinta Yang Semu

(By: Muhammad Wanda & Rizki Aulia Ananda)

Cinta, wujudmu begitu semu,
Bayangmu saja sulit ku menyentuhnya..
Namun kau pintar memberi rasa dalam jiwa..
Ketika kecewa, kau mampu mengunci hati..
Meski sudah pergi,kau tetap setia menanti di relung penantian..
Dan meskipun begitu, wujud mu masih saja tetap semu.

Namun, aku yakin dalam diriku
Bahwa suatu saat nanti wujudmu akan nyata berdiri dihadapanku
Menghiasi setiap perjalanan hidupku....

Angin...
Bawalah rasa cintaku yang suci ini kepadanya.
Agar dia tahu perasaanku ini
Dan aku berharap cintaku tak lagi semu....